Perlindungan Korosi Pipa Bawah Laut
Pipa bawah laut salah satu bahan penyusunnya adalah baja. Baja digunakan sebagai bahan penyusun pipa karena tahan terhadap gaya tarik. Namun dibalik ketahanannya itu baja sangat rentan terhadap korosi. Oleh karena itu pipa bawah laut perlu dilindungi dari korosi. Korosi atau perkaratan adalah peristiwa kimia dimana senyawa yang tidak dikehendaki dihasilkan dari logam akibat interaksinya dengan lingkungan atau kerusakan pada logam akibat proses elektrokimia. Korosi internal pada pipa terkait dengan fluida yang mengalir dalam pipa sedangkan korosi eksternal disebabkan oleh air laut dan tekanannya. Ada beberapa hal yang dilakukan untuk perlindungan korosi pipa bawah laut yaitu :
1. External Pipe Coating
Coating adalah lapisan penutup yang digunakan pada permukaan sebuah benda untuk melindungi benda tersebut dari interaksi dengan lingkungan. Ada dua macam coating yaitu single layer coating yang digunakan bila pipa berada dalam kondisi stabil, statis dan berada di tanah yang liat atau pasir, sedangkan multilayer coating digunakan untuk kondisi lingkungan dimana external coating mudah tergerus. Single Layer Coating yang sering dipilih yaitu Fusion Bonded Epoxy (FBE). Multi Layer Coating yang sering digunakan yaitu Dual Layer FBE, Three Layer.
2. Proteksi Katodik
Proteksi katodik adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Sistem proteksi ini biasanyan digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapalm anjungan lepas pantai, dll. Proteksi katodik adalah cara yang efektif dalam mencegah stress corossion cracking (retak karena korosi) terutama pada pipa bawah laut. Ada dua metode dalam proteksi katodik ini yaitu Sistem anoda galvanik dan impressed current.
Daftar Pustaka :
http://kimiastudycenter.com/kimia-xii/69-korosi-dan-pencegahannya
http://perusahaankontraktor.abatasa.co.id/post/detail/42460/metode-pencegahan-korosi-pada-pipa-jaringan-migas
http://infrastrukturlaut.blogspot.co.id/2015/01/pencegahan-korosi-pada-pipa-bawah-laut.html
Lukman Tawekal, RIcky. 2012. "Bangunan Lepas Pantai II". Penrbit ITB
Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas Pipa Bawah Laut, Nama : Yulia Widyaningsih, NIM : 15512035, Dosen : Prof. Ir. Ricky Lukman Tawekal, MSE, PhD/Eko Charnius Ilman, ST, MT, KL-4220 Pipa Bawah Laut, Link : http://www.ocean.itb.ac.id
Kamis, 28 Januari 2016
Rabu, 27 Januari 2016
Pemilihan Rute Pipa Bawah Laut
Pemilihan Rute Pipa Bawah Laut
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan rute pipa bawah laut yaitu :
1. Pilihlah rute yang teraman,dengan resiko yang paling kecil
2. Pilihlah rute pipa yang paling mudah untuk dipasang
3. Pilihlah rute yang paling pendek
Ada beberapa manfaat yang di dapatkan dengan pemilihan rute yang paling pendek yaitu meminimalkan jumlah material yang digunakan. Namun perlu diingat bahwa dalam pemilihan rute pipa bawah laut faktor utama yang dilihat adalah faktor keamanannya, walaupun rute nya pendek tapi tidak aman rute tersebut tidak bisa digunakan.
4. Dan yang terakhir adalah biaya yang paling kecil
Umumnya pemilihan rute pipa disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut :
- Keuntungan perusahaan menjadi tujuan utama dalam kriteria pemilihan rute bawah air
- Pemilihan rute pipa harus memperhatikan lalu lintas pelayaran umum
- Harus memperhatikan daerah labuh kapal
- Harus memperhatikan daerah wisata
- Dalam pemilihan rute pipa bawah laut juga harus memperhatikan faktor lingkungan meliputi ada tidaknya terumbu karang, adanya cagar alam, dan sebagainya.
- Selain itu ada beberapa kriteria integritas yang harus dipenuhi yaitu meminimlisir persilangan pipa/kabel, memperhatikan lalu lintas kapal, memperhatikan aktifitas seismik, memperhatikan ketidakrataan dasar laut yang ekstrim, daerah yang longsor, dan lain-lain
- Harus memperhatikan perlintasan sungai
- Memperhatikan daerah pembuangan seperti pembuangan sampah, amunisi, dll.
Itulah beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan rute bawah laut.
Daftar pustaka :
Lukman Tawekal, Ricky. 2012. Bangunan Lepas Pantai II . Penerbit ITB
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan rute pipa bawah laut yaitu :
1. Pilihlah rute yang teraman,dengan resiko yang paling kecil
2. Pilihlah rute pipa yang paling mudah untuk dipasang
3. Pilihlah rute yang paling pendek
Ada beberapa manfaat yang di dapatkan dengan pemilihan rute yang paling pendek yaitu meminimalkan jumlah material yang digunakan. Namun perlu diingat bahwa dalam pemilihan rute pipa bawah laut faktor utama yang dilihat adalah faktor keamanannya, walaupun rute nya pendek tapi tidak aman rute tersebut tidak bisa digunakan.
4. Dan yang terakhir adalah biaya yang paling kecil
Umumnya pemilihan rute pipa disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut :
- Keuntungan perusahaan menjadi tujuan utama dalam kriteria pemilihan rute bawah air
- Pemilihan rute pipa harus memperhatikan lalu lintas pelayaran umum
- Harus memperhatikan daerah labuh kapal
- Harus memperhatikan daerah wisata
- Dalam pemilihan rute pipa bawah laut juga harus memperhatikan faktor lingkungan meliputi ada tidaknya terumbu karang, adanya cagar alam, dan sebagainya.
- Selain itu ada beberapa kriteria integritas yang harus dipenuhi yaitu meminimlisir persilangan pipa/kabel, memperhatikan lalu lintas kapal, memperhatikan aktifitas seismik, memperhatikan ketidakrataan dasar laut yang ekstrim, daerah yang longsor, dan lain-lain
- Harus memperhatikan perlintasan sungai
- Memperhatikan daerah pembuangan seperti pembuangan sampah, amunisi, dll.
Itulah beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan rute bawah laut.
Daftar pustaka :
Lukman Tawekal, Ricky. 2012. Bangunan Lepas Pantai II . Penerbit ITB
Selasa, 26 Januari 2016
Metode Instalasi Pipa Bawah Laut
Metode Instalasi Pipa Bawah Laut
Pipa bawah laut berfungsi untuk memindahkan fluida baik itu minyak ataupun gas dari satu tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu proses pemasangan atau instalasi pipa bawah laut penting untuk diketahui. Dalam artikel ini akan dibahas metode apa saja yang digunakan dalam instalasi pipa bawah laut.
1. Metode S-Lay
Metode S-Lay digunakan untuk perairan dangkal dengan kedalaman hingga 500 ft. Pada proses instalasi pipa bawah laut setiap segmen pipa disambungkan di atas kapal dengan cara pengelasan, diperiksa dengan sebuah mesin, dan dilapisi. Setelah proses ini dilakukan pipa mulai dipasang, pada proses pemasangannya pipa akan melengkung dan membentuk huruf "S", itulah mengapa metode ini disebut dengan Metode S-Lay.
Daftar Pustaka :
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/607/jbptitbpp-gdl-zenalabidi-30328-5-2008ta-4.pdf
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/455/jbptitbpp-gdl-muhammadfi-22723-3-2012ta-2.pdf
Pipa bawah laut berfungsi untuk memindahkan fluida baik itu minyak ataupun gas dari satu tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu proses pemasangan atau instalasi pipa bawah laut penting untuk diketahui. Dalam artikel ini akan dibahas metode apa saja yang digunakan dalam instalasi pipa bawah laut.
1. Metode S-Lay
Metode S-Lay digunakan untuk perairan dangkal dengan kedalaman hingga 500 ft. Pada proses instalasi pipa bawah laut setiap segmen pipa disambungkan di atas kapal dengan cara pengelasan, diperiksa dengan sebuah mesin, dan dilapisi. Setelah proses ini dilakukan pipa mulai dipasang, pada proses pemasangannya pipa akan melengkung dan membentuk huruf "S", itulah mengapa metode ini disebut dengan Metode S-Lay.
Metode S-Lay
Sumber gambar : http://i46.photobucket.com/albums/f133/tamaaa/Picture1.jpg
Stringer pada gambar di atas berfungsi untuk menopang pipa
pada saat instalasi. Stinger akan membentuk overbend
pada bagian atas,dan ketika pipa mencapai dasar laut pipa akan membentuk sagbend yang melengkung membentuk huruf “S”.Pada
gambar terdapat pipe tension, pipe tension berfungsi untuk menahan tegangan
ketika pipa dimasukan ke dalam air.
2. Metode J-Lay
Metode J-Lay digunakan untuk perairan intermediate dengan
kedalaman 500 ft hingga 1000 ft. Pada
proses instalasi dengan menggunakan J-Lay kapal tidak dilengkapi dengan stinger
untuk menopang pipa sehingga tidak akan terbentuk overbend. Pada proses ini
pipa tidak melengkung membentuk huruf S tapi hamper lurus dan melengkung di
bawah nya membentuk huruf J. Sehingga metode ini dikenal dengan metode J-Lay.
Metode J-Lay
Sumber gambar : http://2.bp.blogspot.com/
3. Metode Reel Lay
Pada metode Reel Lay pipa digulung pada sebuah gulungan. Pada
metode Reel Lay digunakan sebuah Barge untuk memasang pipa, Barge dilengkapi
dengan sebuah gulungan yang disebut reel
dan chute yang berfungsi agar pipa
tidak tertekuk saat dipasang.
Metode Reel Lay
Sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com
Setiap segmen pipa disambungkan dengan cara pengelasan,
kemudian dilakukan pemeriksaan dan pelapisan di darat. Setelah itu pipa
digulung dan mulai di pasang di dasar perairan. Namun metode ini terbatas untuk
ukuran pipa tertentu.
4. Tow Method
Pada metode ini pipa dirakit di darat, dengan panjang segmen
200 hingga 300 meter. Segmen pipa ditarik ke laut dengan menggunakan barge.
Segmen pipa pertama ditarik dan ujung segmen yang ada di darat di las dengan
segmen berikutnya, kemudian barge bergerak untuk menarik kembali pipa proses
ini terus dilakukan hingga panjang pipa yang sesuai rencana. Tow Method dibagi
menjadi 4 yaitu bottom tow, surface tow dan mid-depth tow, serta off-bottom tow.
Pada instalasi dengan metode bottom tow pipa ditarik ke laut sampai ke lokasi
tujuan tanpa menggunakan pelampung. Metode surface tow menggunakan ponton untuk
mengapungkan pipa agar berada di permukaan air, pada metode mid-depth tow pipa
menggunakan peralatan untuk mengapungkan pipa agar berada di tengah permukaan
air, pada metode surface dan mid-depth tow digunakan dua kapal yang terdiri
dari kapal penarik dan kapal penahan. Pada instalasi dengan metode surface tow
dan mid-depth tow bila pipa sudah berada pada lokasi yang akan digelar kemudian
pipa dipasang dengan menggunakan metode lay-barge. Pada dasarnya metode
instalasi dengan off-bottom tow hampir sama dengan metode mid-depth tow bedanya
pada metode off bottom ini digunakan rantai yang berfungsi sebagai penyeimbang agar
pipa berada pada kedalaman yang diinginkan.
Bottom tow
Sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/
Surface tow
Sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/
Mid-depth tow
Sumber gambar : http://1.bp.blogspot.com
Off bottom tow
Sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/607/jbptitbpp-gdl-zenalabidi-30328-5-2008ta-4.pdf
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/455/jbptitbpp-gdl-muhammadfi-22723-3-2012ta-2.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)